You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Cireundeu
Desa Cireundeu

Kec. Cilograng, Kab. Lebak, Provinsi Banten

Desa cireundeu pamekaran dari desa cibareno tepatnya pada tahun 2006 berdasarkan perda no: 3 Tahun 2006 dengan batas pantai citarate. Nama cireundeu sendiri diambil dari nama ngaleundeu, berdasarkan cerita dari anak lurah pertama desa Cibareno Ibu Hj. Oom Purniasih. Ada tokoh suami istri yang bernama Bapung Kapuk dan Ming Kapuk yang berhasil mengusir bajak laut yang datang dari Pesisir Pantai Citarate, konon pada saat bajak laut ini melihat tusuk konde yang dipakai oleh ming kapuk yang dilihatnya seperti emas, bajak laut tersebut berusaha untuk merebutnya dengan spontan Ming Kapuk melempar tusuk konde tersebut kelahang yang sangat panas Bajak Laut yang ditakuti warga itu tidak berani mengabilnya dengan keberanian dari Ming Kapuk, beliau berhasil mengambil tusuk konde dari lahang yang sangat panas, dan Bajak Laut terheran-heran karena meliat kesaktian dari ming kapuk sehingga mengundurkan niatnya untuk merampok harta warga Kp. Cireundeu. Sampai pada Pemrintahan Kepala Desa Pertama Cibareno banyak orang-orang yang mempunyai niat jahat tidak sampai ke desa cireundeu diperkirakan orang-orang tersebut ngalaleundeu sehingga Desa ini tidak terlihat. Sampai ketika gambar-gembor DI/TII ke desa cibareno tidak terjajah oleh pelaku-pelaku DI/TII. Persi yang terdengar cireundeu tengah Sukapura Raden Mbah Oneng Jiun. Oleh Orangtuanya dibuatkan Sayembara untuk memegang tahta dengan mengadu kesaktian memakai layang-layang sampai setinggi mungkin sehingga layang-layang itu putus, ternyata Raden Mbah Oneng Jiun tidak dapat mengambilkan layang-layang yang terputus, sedangkan adiknya berhasil mengambil layang-layang tersebut, sehingga sayembara itu dimenangkan oleh adik Raden Mbah Oneng Jiun, karena merasa malu Raden Mbah Oneng Jiun pergi kepesisir citarate, konon karena dulu belum ada alat transportasi raden Mbah Oneng Jiun berjalan diatas air laut. Sampailah di pantai citarate sampai sekarang belum ada turunan yang tahu makamnya Raden Mbah Oneng Jiun, dan kalau pun ada yang tahu mereka tidak boleh menunjukannya, bila ada yang menunjukan maka akan mendapatkan sapa ( sumpah serapah ). Sejarah Desa Cireundeu

Menginspirasi Desa Cireundeu Ukir Prestasi di Lomba DRPPA Provinsi Banten

Administrator 12 Juni 2025 Dibaca 22 Kali

Desa Cireundeu, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 2 dalam Lomba Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025. Dalam ajang bergengsi ini, Desa Cireundeu berhasil meraih nilai akhir 32 poin, mengungguli beberapa desa perwakilan dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten.

Lomba DRPPA merupakan inisiatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang diikuti oleh desa-desa terpilih di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Banten. Tujuan utama lomba ini adalah untuk mendorong terciptanya desa yang mendukung kesetaraan gender, memberdayakan perempuan, serta menjamin perlindungan dan pemenuhan hak anak di tingkat desa.

Desa Cireundeu dinilai berhasil menerapkan berbagai indikator DRPPA, seperti tersedianya layanan perlindungan anak dan perempuan, partisipasi aktif kaum perempuan dalam pembangunan desa, serta integrasi program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam kebijakan dan perencanaan pembangunan desa. Selain itu, peran aktif kader, tokoh masyarakat, dan lembaga desa juga turut menjadi poin penting yang diperhatikan dalam proses penilaian.

Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kader pemberdayaan masyarakat, pengurus PKK, para relawan, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lebak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Banten. Pemerintah Desa Cireundeu juga menunjukkan komitmennya dengan mengalokasikan sebagian Dana Desa Tahun Anggaran 2025 untuk mendukung program-program berbasis gender dan perlindungan anak.

Kepala Desa Cireundeu menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. “Penghargaan ini bukan semata-mata untuk pemerintah desa, tapi untuk seluruh masyarakat Desa Cireundeu. Ini adalah bukti bahwa kita mampu bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan inklusif bagi perempuan dan anak,” ujarnya.

Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat untuk terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan Desa Cireundeu sebagai desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan, pemberdayaan, dan perlindungan bagi seluruh warganya. Pemerintah desa bertekad untuk terus mengembangkan inovasi dan memperluas jangkauan program-program DRPPA ke seluruh lapisan masyarakat.


Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image